Berkat Autobiografi
HOLAAA!!! Sumpah gue super duper
kangen ngeblog woooh gilak udah lama banget ngga buka ranah tulis menulis.
Kalau ranah linimasa apalagi linimasa path dan instagram mah udah gak pernah
kelewatan setiap menit dibuka.
Anyway gue sedikit agak
mempertanyakan semenjak Twitter meredam, Path meraja, dan Instagram dilanda
online shop apakah orang-orang sekarang lebih banyak berdiam di Path dan Ig
atau hanya gue aja yang seperti itu? Oke random question. Skip.
Posting terakhir diblog
menunjukan bula Januari itu karena kepentingan perlombaan. Eh btw sumpah gue
ngga mau baca recent post dan berniat untuk mendelet post itu karena isinya
benar-benar ngawur. Diposting itu ceritanya gue harus mereview sebuah motor
matic keluaran terbaru. Harusnya gue melakukan test drive terlebih dahulu.
Boro-boro test drive bisa boothnya aja gue ngga tau di mana.
Peeps kalau melihat draft blog
gue sebenarnya banyak loh bahan postingan yang ditulisa dan dibiarkan gak
tamat. Mungkin ketika itu moodnya setengah-setengah jadi gue ngga menyelesaikan
postingnya. Padahal ada draft tentang bagaimana gue merayakan valentine dengan
patjar, cie seru ya! Sempat gue berusahan untuk membuat trip report ke Semarang
kemarin tapi tetep aja males nulisnya. Anyway trip gue ke Semarang-Yogya itu
seru loh, semoga gue mood untuk menceritakannya nanti.
Kenapa gue kembali menggoyangkan
jari dikeyboard netbook? Semua ini gegara Autobiografi yang ditugaskan oleh
Guru B. Indonesia. Pasti Guru B. Indonesia sih karena ngga mungkin kita
bikin autobigrafi dipelajaran Biologi
yang ada mungkin kita disuruh untuk bikin biografi kehidupan virus, kan gak
asik. Oke jayus.
Andaikan saja ini gue
mengandai-andai kalau gue gak punya pacar *em sorry patjar* autobiografi ini
udah selesai sebelum UKK dimulai. Akan tetapi saudara-sudara yang budiman
kenyataannya gue punya pacar ihi! Seneng ya? Seneng dong! Gue dan patjar hobi
banget barengan dan patjar gue ini emang posesif penginnya deket-deket gue
terus yah mungkin dia tahu bahwa gue terlalu berharga untuk dilepaskan *tsah*. Oke
salah fokus. Sementara gue untuk membangkitkan menulis harus dalam keadaan
tenang, sendiri, damai, asri, dan indah, halah kebanyakan. Kadang kalau gue
minta waktu sendiri, patjar suka sensi dan posesif duluan disangkanya gue bakal
selingkuh, yailaaah. Makanya sebagian waktu gue sekarang tersita oleh patjar
dan kegiatan tulis menulis ini tertinggalkan begitu saja begitu pula dengan
autobiografi gue yang dari jama jebot masih 12 halaman A5. Bye!
Tugas tetap lah tugas kawan, gue
tetap harus menyelesaikannya. Bermodalkan kata-kata deadline dari sang guru
bahwa terakhir pengumpulannya tangga 12 Juni, akhirnya tanggal 12 Juni pukul 8
pagi gue memutuskan untuk merampungkan autobiografi ini. Loh? Dikumpulinnya kapan?
13 juni dong J
Kita hanya berencana Tuhan lah
yang menentukan. Begitu juga gue yang berencana bangun pukul 3 pagi untuk
menggeber autobiografi dan tugas lainnya gue pikir dalam waktu 5 jam gue bisa
merampungkan 3 tugas sekaligus. Ketika itu gue sedang berkhayal jadi Iron Man
yang punya peralatan canggih. Akan tetapi gue ini masih ada keluarga sama kebo,
alarm sih nyala pukul 3 pagi tapi gue matiin kemudian kembali bobo cantik. Kembali
bangun ketika jam menunjukan pukul 05.30 dan Abunku tersayang sudah gencar
membangunkan karena takut gue terlambat ke sekolah, gue sendiri berniat
meneruskan tidur kembali *plak*. Hal pertama yang gue lakukan ketika bangun
adalah melihat tab, benar saja ada LINE fresh from the finger. “Selamat Pagi blablabla”
*sensor* wah ucapan selamat pagi dari patjar! Akhir chatnya yang gak enak, “mau
pergi jam berapa?” Boro-boro pergi gue udah bingung sendiri 3 tugas belum
dikerjain, mau apa gue ke sekolah? Dengan mantap gue memutuskan untuk menunda
pergi ke sekolah dan mengerjakan autobiografi dengan deadline pukul 12 siang!
Pukul 12.00 gue masih berkutat
dengan netbook dan blog.
Merasa gagal sekaligus stress karena
autobiografinya gak kelas-kelar padahal kerjaan gue hanya mengedit recents post
dari blog. Cuman ya Tuhan recent post gue ditahun 2009 adalah yang terhina! Bahasa
dan tulisan yang gue pakai masih alay, masih disingkat, dan masih dengan tanda
baca yang heboh disetiap akhir kalimat. Duh. Seru sih tapi lama kelamaan bikin
cape hati dan sakit mata. Hina sekali ya gue dan kalian ditahun 2009 itu. Udah jangan
sensi gue tahu kalian pernah alay dan punya Facebook lalu main wall-to-wall
dengan teman lain. I know that!
Selesai mengedit perjalanan tidak
berhenti sampai di situ kawan. Posting itu menceritakan saat gue perpisahan SD,
berarti masih banyak cerita lain yang harus gue copy-paste lalu edit agar
bahasanya nyambung dan mempunya EYD yang benar. Gue mengedit hampir semua
posting yang nantinya gue tulis diautobiografi, itu berarti selama ini gue
memposting dengan gaya bahasa, diksi, dan EYD yang jauh dari kata benar.
TIDAAAAK!!
….tapi gue bersyukur berarti
dengan adanya blog ini gue bisa melihat berkembangan gaya berbahasa dan menulis
dari jam ague SD sampai sekarang SMA. Gue gak bakal bikin riset karena hasilnya
pasti mengecewakan pasti perkembangan menulis gue akan datar setiap tahunnya
orang ngepost aja jarang tapi yah gue tetap bersyukur aja lah.
Tentang autobiografi gue akhirnya
bisa merampungkannya bukul 4 sore. Total kalau dihitung, 7 jam gue habiskan
untuk membuat 93 halaman autobigrafi. Jujur gue gak puas dengan autobiografi
yang akhirnya berhasil gue bukukan ini. Kenapa? Karena dalam proses
penulisannya gue gak bersungguh-sungguh dan gak bercerita secara langsung, ada
sih beberapa yang gue cerita langsung tapi setelah gue baca ulang ko rasanya
kosong. Belum lagi beban akan EYD, kata sambung, dan diksi yang akan jadi
penilaian Ibu Guru, jumlah halaman, dan alur cerita. Hah gue stress mikirin itu
makanya gue menyelesaikan autobigrafi ini secepat mungkin sebelum gue terus
terpengaruh oleh pikiran gue sendiri yang sudah merutuki kenapa gue gak membuat
autobiografi ini dari jauh-jauh hari.
Hikmahnya adalah gue menemukan
kembali mood untuk menulis, otak dan jari gue kembali sinkron untuk
menghasilkan cerita. Mata gue pun kembali bersemangat untuk baca novel karena
selain mood menulis yang hilang semenjak pacaran mood membaca juga hilang. Cinta
bisa mengubah segalanya bung!
Bencananya gue dan patjar lost
contact dari tadi pagi. Patjar ngambek karena gue menuduh dia menghalangi gue
membuat autobiografi dan tugas-tugas lainnya, padahal bener. Gue gak bermaksud
buat memusuhi patjar sih tapi apa boleh buat gue harus nulis kalau nulis gue
harus sendiri.
Albeit patjar yang marah gue
bahagia hari ini. Menulis autobiografi seperti calling back memori yang bisa
membuat kita menangis, tersenyum, bahkan tertawa ujungnya kita ingin kembali ke
masa itu. Gue inget tadi siang mendadak nangis gegara mengedit posting tentang
perjuangan gue masuk SMA dulu. Seperti kembali diingatkan bahwa gue mempunyai
tanggung jawab dan beban besar di SMA ini. bukan hanya berjuang untuk masa
depan tapi ada harga yang harus dibayarkan kepada orang tua atas jasa mereka
yaitu, masuk PTN dan jurusan yang gue tuju. Meski sekarang gue melalaikan
tanggung jawab itu gue bersyukur dengan menulis autobiografi ini gue bisa
diingatkan kembali dan harus mengemban tanggung jawab itu secara serius.
Proses menjadikannya buku pun
membuat gue bahagia. Selama hampir 6 bulan ini ke mana-mana—termasuk
pulang-pergi sekolah—gue selalu dibonceng patjar. Gue gak menyesali itu idih
gue mah seneng banget ada yang bisa nganter ke mana-mana! Namun kadang gue
kangen juga naik motor sendiri, main-main ke mall atau cuman makan di café, sendiri,
baca buku, denger lagu. Kegiatan itu yang udah jarang dilakukan karena
kebanyakan sama patjar dan patjar gak suka kalau gue baca buku atau denger
lagu. Seperti bebas, gue manfaatkan kesempatan naik motor sendiri, pulang
ketika langit sudah gelap, mengimbangi ritme pengedara motor lain yang pasti
sudah kelelahan bekerja, memburu waktu untuk pulang dan istirahat.
Gue kembali merasa sebagai
seorang Gerina setahun lalu. Disaat gue bebas melakukan apapun tanpa merasa
takut, di mana hati ini puas dengan ketenangan yang dibuat oleh alam dan gue
sendiri, ketika gak ada beban yang harus gue pikirkan. Bukan berarti gue ingin
menjadi single ngga, gue bahagia punya pacar tapi ada saat di mana gue harus
sendiri demi mengobati rasa rindu terhadap diri sendiri dan alam yang sedari
dulu sudah menjadi sahabat dekat.
Komentar
Posting Komentar