That was called Liga Film Mahasiswa ITB
Weeyhooo Hello it is a really long long time Hello!!
Yes gue udah gak ngeblog…. Gilak
udah berabad kali. Banyak faktor sih yang membuat gue jadi gak mood ngeblog
mungkin selanjutnya akan gue bahas? Hopefully.
Jadi langsung ketopik aja karena kalo kebanyakan basa-basi gue sering jadi lupa
mau cerita apa, mood hilang, gak
jadi-jadi dong ntar post gue, tambah
berabad lagi gue gak ngeblog. But well
gue masih menjadi Gerina yang sama kecuali ada beberapa mungkin berubah, let we
see dari gaya menulis pun kayanya akan berubah, so just take a breath and relax I’ll start my story..
Kini gue berkampuskan salah satu
institut—yang katanya—terbaik bangsa, Alhamdulillah. Ya abaikan keinganan gue
untuk menjadi jurnalis kawakan dan bisa jalan-jalan ke luar negeri menenteng recording, mic, dll mencari berita, is a
no no now. I’m facing frog, rat,
flies, and many kind of animals and
plants you want to mention, yes I’m a biology student now. Sempet ngerasa
terjebak tapi yaudah mari gue jalani kehidupan empat tahun ke depan, siapa tau
lulus nanti gue bisa jadi wartawan NGO? Who
knows *kan ngaco*
Dan gue udah menyimpang dari
topik btw!!
Oke menjadi mahasiswa memberi
banyak pilihan buat gue. Setelah setahun mendiami kampus, gue akhirnya
menyadari bahwa gue bukan anak BEM—yang dikampus gue bernama Kabinet—atau
himpunan oriented. Kelelahan akan ospek-ospek yang gue lalui saat SMP-SMA
membawa gue jadi anak yang, “Please stop
kaderisasi ini” jadi lah gue melarikan diri jadi anak unit kegiatan
mahasiswa—yang kadang gabut—bernama Liga Film Mahasiswa yeaayy!! Kalo kalian
kepo whats it about, search google
aja, oke.
Apa yang gue temukan diunit ini
adalah sesuatu yang sangat baru, boy.
Mereka menggeluti empat bidang, Videografi, Fotografi, Pertunjukan, dan
Perkinean. Guess where I am? Ya gue
bergerak diperkinean meski setelah jadi kru (sebutan untuk anggota LFM) gue
bebas mau belajar apa aja. Anyway kine adalah sebutan well bukan juga sih gue males googling,
pokonya orang yang berkine adalah orang-orang yang melakukan resensi (review) pada film, entah itu film
pendek/panjang. Gue gak serandom itu
sih memilih bidang ini. Pertimbangan gue dulu adalah karena kine ini
mengharuskan kita menulis which is masih menjadi hobi gue meski udah jarang
banget dilakuin. Jadi sebenernya gue masih sering ko nulis, selain caption
instagram dan path, gue PERNAH nulis beberapa review, UNTUK tugas unit ini, ya
gue memang menyedihkan sih, hiks.
Sejujurnya gue sangat awam dengan
dunia resensi film. Sebelumnya gue hanya baca resensi random dari blogger-blogger yang abis nonton
film-film box office. Gue hahaha
hihihi aja dengan isi postingan mereka
merelate apa yang mereka tulis sama apa yang gue tonton, kalo resensi yang
mereka buat adalah film yang udah gue tonton. Ada sih beberapa istilah asing
yang baru dan gue gak ngerti macam sinematografi tapi saat itu gue gak berniat
untuk mempelajari lebih jauh. And few
months later gue terjebak di sebuah unit dan ditugaskan untuk meresensi
sebuah film dengan segudang materi yang telah diberikan… I was like me-lo-ngo! Gue bingung apa yang mau gue tulis. Biasanya
gue nulis random, dengan kata ganti
orang pertama gue, sekarang gue berusaha untuk gak mengeluarkan kata ganti
pertama karena geli menyebut diri sendiri dengan sebutan ‘saya’ hiks. Biasanya
gue nulis apa yang ada di kepala langsung gitu aja, sekarang gue harus
menganalisis suatu film berdasarkan konten, konsep, dan konteks, yasalam.
Awalnya gue merasa hilang karakter nulis. KOK GUE NULIS SEBEGININYA SIH PAKE
BAHASA BAKU? Begitu kiranya jeritan hati gue waktu itu but then gue memahaminya
sekarang.
Yang menarik adalah yang menjadi
hiburan gue selama ini, film, everybody
love to watch movie, rite? menjadi sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Setelah melewati dilema perubahan gaya penulisan *nyaelah* dan akhirnya gue
resmi menjadi anggota mereka, makin menyelami kehidupan di sana gue mulai
menemuka sesuatu yang menarik. Gue mulai melihat film-film pendek karya anak
bangsa, and you whoever read my posting
should try to watch them! Yang ternyata—terkadang—lebih menyenangkan daripada
film panjang. Film-film panjang yang gue tonton sekarang bukan lagi berasal
hanya dari negara Paman Sam aja, kemarin gue abis kena karma setelah gue sangat
benci dengan apapun tentang Jepang tapi malah jatuh cinta sama film-film
Jepang, oyeah! Gue kemudian nonton film dari Prancis, Belanda, dan ternyata
film-film mereka well gue gak bisa bilang lebih bagus dari film Holywood tapi
punya karakter sendiri yang menarik buat gue.
Bukan hanya memperluas kosafilm
*apadeh* gue, cara gue menyikapi film pun sekarang jadi beda. Gue sekarang gak
sekedar nonton, tau cerita, menanggapi cerita difilm, dan berkomentar
bagus/jelek cuman dari suka/ngganya gue sama film. Tapi lebih ke menganalisis
kenapa film ini dibuat kaya gini, apa maksudnya, dan kenapa orang-orang mengapresiasi
dengan rating begitu tinggi atau sebaliknya. Bahkan yang melatari gue membuat
post ini adalah, forum diskusi—yang dibuat secara spontan di kolom komentar
facebook—membawa gue melihat orang-orang yang sangat kritis menanggapi sebuah
film atau artikel tentang komentar orang terhadap beberapa film.
As a FYI yang jadi perdebatan di kolom komentar facebook adalah
karena adanya artikel yang bilang bahwa sekarang kita sangat terlena sama film
superhero yang padahal ceritanya gitu-gitu aja tapi jadi seru karena konten dan
konsep film dengan baik. Topik itu membuahkan banyak komentar yang out of my
mind! Gue bahkan melongo aja baca semua komentarnya karena….. semua yang ada di
sana adalah pertama kali gue tau! Bahkan ketika Finding Dory keluar—dan gue gak
berani nonton karena fobia—gue jadi sangat ingin nonton karena pengin ngerti
apa yang mereka bilang tentang film itu terlebih karena ada link yang
membocorkan kekurangan film Finding Dory dan itu jadi DISKUSI JUGA! Kadang gue
mikir, ini kru-kru unit gue sebenernya kuliah di mana sih? Institut teknologi
atau institut kesenian? They just… great.
I’m wondering someday I’ll be like one of them. GUE SANGAT INGIN
karena ini bahkan lebih keren daripada jadi seorang jurnalis HAHA.
…this post might be will be continued, PROBABLY.
Komentar
Posting Komentar