Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Racun vs. Hati

“Hah?! Galau lagi?! Yaampun salah aku apasih. Haha norak banget sih tweetnya, lebay biasa aja kali” racun berbicara. “Akhirnya ada kabar juga, hmm aku ngetweet juga ah. Hmm apa ya” kemudian banyak draft tweet terbentuk diotak. Yang terposting cuman 1, replay mention beruntun. Itu kata hati. 10 minutes. “Hhh udah ngetweet banyak, gak update” hati. “Nah! Dapet, send tweet” racun. Memposting tweet berhastag #sarcasm tweet lainnya berkesan ceria, ‘I’m okay, I’m happy’ 43 seconds. “Lagi-lagi lebay, kenapa sih so banget!” racun. 4 minutes. ‘EXIT’ “Hhh baru nemu bentar, ilang lagi? Yaampun kangen kangen kangen” hati. Rena pusing, sedih, kangen. Perdebatan mereka bikin tambah pusing. “Kalian diam!”. Rena pun berusaha tidur.

Kejutan Menyakitkan

“Kamseupay! Ke laut aja!” pekik suara cempreng dari seorang yang memiliki bibir yang menggoda. ‘Ah andaikan dia dewasa aku sangat bersedia mengecupnya’ suara hati perempuan putih di teras rumahnya. Dia tersenyum, tapi bila melihat dari dekat matanya berkaca-kaca. “Ibuuuu! Ini jam berapa? Belum waktunya aku pulang kan?” suara cempreng itu lagi. “Hampir pukul 3, ayo pulang. Ada kejutan untukmu” kata perempuan putih. “Kejutan apa? Aku tidak suka kejutan ibu, kejutan menyedihkan” bibir menggoda itu manyun sekarang. “Kenapa?” “Sebelumnya anda harus membaca ini” perintah seorang esar berpakaian TNI. “Ibu aku mau lihat!” “Ibu ini yang ibu bilang kejutan?! Benarkan kejutan menyedihkan” air mata mengalir deras dari pipinya. Andriano dinyatakan Meninggal di medan perang.

Move on.

*bruk* Dira melemparkan diri ke kasur, ‘Eh tab aku mana ya?’ ia bertanya pada diri sendiri. ‘Keylaaaaa, kamu liat tab kaka ngga?’ Dira bertanya pada adiknya. Gak ada jawaban. Ternyata, tabnya ada di kasur. Duh. Satu tujuannya membuka tab, melihat timeline mantannya. Entah kenapa beberapa bulan ini, hal yang pertama ia lakukan ketika membuka twitter hanyalah mensearch username mantannya. Ketika membaca… Dira hanya membaca tweetnya seklias, tidak satu persatu seperti biasanya. Kemudian.. ‘Hhh gangerti, exit ajadeh’ Dira berguman. Sejenak, Dira berpikir, ’Cape juga ya lama-lama bacain tweet dia yang aneh, isinya kritik sinis semua. Hmmm’. Setelah itu, 1 tweet baru terpublish ditimelinenya.. ‘Finally, I’m tired to following you’ Note: This is my first Flash Fiction. Flash Fiction is a short story that have 110 words in it. Is so hard to make it, so enjoy my first one!

2 point

Tadinya gue mau bikin ini post jadi cerpen, ah tapi ko ya rada males aja gitu ngarang ceritanya hehe. Btw, udah jarang juga ya gue nulis cerpen, maafkan gue cumen terlalu males mikir hihiks. Awkay, hari ini gue dapet beberapa point. Yaelah, point apaan? Pertama. Setelah selama ini gue bulak-balik beli novel, sekarang gue bisa bedain mana itu book shopping dan book hunting. Nah apa bedanya? Versi gue sih gini. Book shopping, kita beli buku yang udah ada dilist book yang harus dibeli. Jadi, ketika kita masuk toko buku kita tinggal mention list itu ke spg/spb nunggu dibawain, dapet, bayar, dan pulang. Kalo engga, ya kita cari sendiri, dapet buku-bukunya, bayar, dan pulang. Selsai lah shopping book ini. Book hunting, nah kalo ini kita dateng ke toko buku tanpa list book. Jadi, bakal agak lama di sini, kita harus milih-milih, nyari-nyari, mana yang rame, yang murah, yang diskonnya gede, yang ceritanya asik, dan yang-yang lainnya biarlah hati yang memilih *loh? Eh tapi b

Disensiin Nyokap, and it was Horrible

Hari ini untuk pertama kalinya, gue ngerasain Car Free Day di Bandung. Udik bgt emang, dan kebluk tentunya. Yah faktor utamanya sih ngga ada yg ngajakin, atau gue males. Kesan pertama? Rame ya itu CFD, tapi lama-lama ngebosenin. Gue malah kangen CFD di Palembang huhuhiks :’D Hari ini juga, orang-orang yg gue sayang kayanya lagi pada sensi sama gue. Entah kenapa, yg pasti mereka moodbreaker hari ini buat gue, huhu sorry. Nyokap. Pagi-pagi sebelum gue pergi CFD, masih adem ayem aja, intinya masih baik. Waktu gue pulang, oke gue pulang jam 2, siang bgt emang dan itu fatal inget gue dari pagi udah ninggalin rumah dan ini weekend yg berarti gue punya kewajiban untuk sekedar nyapu-nyapu lantai atas rumah. Well, jujur pulang-pulang gue pusing bgt dan langsung pengin tidur, karena malemnya gue telat tidur. Alhasil, gue langsung nyelonong masuk tanpa SALAM ke nyokap dan bokap. Dengan keadaan kepala pusing dan yg ada diingetan cumen kasur, gue lupa kalo pulang abis main gue su

Duapuluh Oktober Duaribuduabelas hahaha :'D

Gue agak mengutuki hari ini, kenapa? Selain gue gagal camping, diliat-liat hari ini banyak event yg diadain, tapi cumen satu yg gue datengin, yaitu Pembagian Rapot Bayangan. Garing bgt kan? Engga juga huehehe Untuk beberapa taun belakangan ini, seengganya dimulai dari si Indra Bekti yg menjadikan tanggal 20 Oktober sebagai tanggal nikah dia, tanggal 20 Oktober jadi tanggal yg akan selalu gue inget. Dan entah kenapa, taun ini, ko tepat bgt di hari Sabtu? Berarti makin banyak orang yang bakal nginget 20 Oktober. Yah okay, 20 Oktober kayanya salah satu tanggal spesial. Go to the topic 20 Oktober 2010 lalu, gue resmi putus dari orang yang berhasil buka mata gue ke hal-hal yang well belum pernah gue tau sebelumnya. Sampe beberapa waktu, gue masih suka ngestalk TL-nya, buat ngepoin kegiatan yg itu anak lakuin. Buat apa? Biasanya itu anak ngelakuin hal-hal yg aneh bin ngebingungin gue, dan gue selalu suka opini dia terhadap beberapa hal. Bitter-right pendapatnya. Bukan gue doan

Berteman (lagi) dengan Angin

Aku menyukai seluruh bagian hujan. Ketika hujan lebat menyeramkan, hujan sederhana yg cukup, dan hujan kecil yg berlari-lari. Aku suka semuanya. Aku pun suka saat di mana hujan berhenti. Ketika hujan menjadikan jalanan tempat mematika sekaligus tempat yg nyaman. Aneh memang. Pagi ini, aku diam duduk dimotorku. Merasa bahagia, karena hujan semalam berhasil menyegarkan jalanan. Pohon-pohon mandi, walaupun masih kotor, jalanan pun dipel sepertinya, dan udara seperti menemukan kembali kesejukannya. Tuhan melukis ceria matahari dan awan pagi ini, dan embun tengah berkumpul lebih banyak di sawah.Oh aku menyukai suasana ini. Oya, pagi ini pun aku kembali bersahabat dengan angin. Ya aku dan angin sering bermusuhan. Tapi, pagi ini kami damai. Bahkan, angin menolongku agar tidak terus gilak. Iya aku punya arti sendiri untuk mendefinisikan kata 'gilak' itu. Pagi ini, aku sangat berterimakasih pada semesta. Terutama angin, kami berdamai dan angin menolongku. Walaupun, se

Jalan-jalan Asal

Gue masih pake baju pergi, lengkap dengan jaket, kerudung, dan aksesoris. Muka gue sembab dan masih ada tetesan air mata, hati gue? Campur aduk antara kebawa suasana novel, nyesel, dan bahagia. Freak huh? Yang gue tau, hari ini gue punya 2 hal yg bikin gue merasa balik Kediri gue sendiri. At least doing things yg selama ini gue anggap di situasi itu, gue benarbenar gue. Dan gue sangat bersyukur untuk hari ini. Oke semua dimulai dari jam 9 pagi, ketika kaka kelas gue ngetweet bahwa dia mau ke RRI. Gue ASAP ngeWhatssapp dia, buat bilang gue mau ngikut ke RRI juga. Actually, its true, gue mau ngajak partner, tapi banyak hal yg bikin gue mengurungkan niat buat ngajak partner ke sana. Hopefully, partner bisa diajak main ketika gue di jalan. Reality, partner ngambek karena tau gue jalan sama cowo. Sampe RRI, udah mungkin jam 11, dan dari sebelum berangkat pun, kaka kelas ngasih tau bahwa tiket sold out. Well, tujuan gue ke sana bukan liat pementasan teaternya, tapi lebih ke ny

Seven Request

Awkay! Itu cerita pertama, kan tadi gue bilang gue dapet 2 hal. Jalan-jalan jauh itu adalah di man ague menjadi diri gue sendiri. Yang kedua….. Tujuan gue jalan jauh adalah ke Gramedia Merdeka. You know where the place is. Maka, sampe di depan BIP, gue dan kaka kelas nyebrang, dan masuk KFC. Loh? Intinya kita ber2 laper, butuh nasi dan butuh duduk karena kaki gempor, jadi kita makan. Di sanalah, partner tau gue lagi jalan sama kaka kelas. Well, gue tau itu semacam cheating dan gue tau dia ngambek. For a lot of reason, you feel angry I feel envy. Selsai makan? Gue (nerusin) baca buku The Hunger Games. Setelah itu, gue masuk ke gedung utama Gramedia dan surfing liat-liat novel. Di sini gue benerbener niat window shopping. Buat sekedar liat buku-buku baru-yang testimoninya berseliweran di Time Line gue, dan kebanyakan menarik, tapi gue urung beli karena liat sikon uang dan schedule *alah* Satu buku yang gue beli. Judulnya ‘Seven Request’. Sebuah buku, yang ditulis oleh ma

Kangen Ilusi

9 lewat 12 WIB, dan gue berada di Green House rumah Maja. Kita berdua duduk, terdiam dalam hening dan temaramnya malam. Suara sekumpulan anak-anak yang bermain gitar dan bernyanyi ria adalah satu-satunya sumber suara terkeras di antara gue dan Maja. Gue melamun, dan gak sadar bicara ’Lo tau gak, kenapa dulu gue sangat kontra sama yg namanya pacaran?’. Maja cuman diem, tatapannya lurus. Tapi gue tau, telinga dan pikiran Maja sangat siap mendengar dan mencerna kata-kata gue selanjutnya. Maka, gue terus berbicara ‘Karena ketika lo ‘jatuh’ cinta, lo.. lo bakal sama halnya kaya jatuh dari motor atau jatuh dari ketinggian. Lo bakal jatuh ke zona nyaman, ketika lo menikmati menunggu orang yg bakal nolong lo, lo menikmati sakitnya luka lo diobati, dan menikmati care-nya orang-orang yg menolong lo. Tapi ketika lo terlalu lama duduk diam dalam sakitnya luka, dan lo pengin berdiri untuk sekedar jalan, tapi ngga bisa, lo bakal menggerutu. Pengin cepet sembuh lukanya. Jatuh cinta pun sam

Cerita Tentang Hujan, Sore, dan Matahari

I was tired and after I take a bath, I’m sitting in my desk, I realized that its rain! And then, see my netbook near me, I turn on it, I think I’ve another type for my blog J Actually… no. Ya sebenernya engga ada yang mau diceritain, ngeblank. Cumen garagara ini netbook deket gue yaudah gue coba ngetik apa gitu. Yang pasti, sore ini gue ngerasa adem bgt. Ujan bo, akhirnya setelah berbulan-bulan kering dan kalo sore yang bisa gue liat cumen debu dari pasir dan jalan atau cuaca cerah terang yang kadang bikin silau, sore ini air nyoba turun dan sekedar nyiram jalanan, walaupun dalam intensitas yang engga tinggi. Ujan sore ini kecil, dan bentar. Waktu gue nyalain netbook tadi, ujan masih keliatan gede walopun ngeliatnya harus focus banget, eh sekarang hampir berenti. It doesn’t matter, gue tetep suka dan bahagia. Yap, it such a perfect afternoon. Ketika lo, nyantei di rumah buat sementara istirahat karena lo baru pulang sekolah, dan ketika lo diem lo liat ujan turun

Me in Blue Matic

Setelah hari yang penuh ke-merod-an ini, sempet kemoodbooster sama beberapa kejadian yg well fun. Tapi, sekarang merod dan down lagi garagara partner ngasih kabar yg gaperlu dikabarin. Jadi intinya, ketika gue nulis draft ini, gue lagi merod, gak terlalu parah pastinya. Oke well, ke-merod-an ini disebabkan oleh penyakit-gila-versi-gue kambuh lagi. Entah lah, susah bgt nangkalnya walopun moodbooster segabreg. Tapi! Semua itu, hilang selama -/+ setengah jam ketika gue berada disebuah motor matic berwarna biru. Kenapa? Yap, for the first time gue akhirnya bisa sembunyi-sembunyi buat ngendarain motor sendiri, dari sekolah ke rumah. Yang artinya, lewat jalan gede, jalan utama, yg diberi taburan banyak Polisi. Faktor yang bikin, nyokap sangatsangat melarang KERAS gue untuk bawa motor, walopun cumen ke sekolah doang sebelum gue punya SIM. Kalo nunggu SIM, artinya harus nunggu 2 taun lagi. Tapi, dengan keadaan temen-temen lo dengan santeinya bawa motor ke jalan gede manapu, apa

Motor

Dijaman yg udah serba canggih ini, apalagi di Indonesia, wajar kan kalo anak SMA pake motor ke sekolah? La wong anak SMP aja juga gak apaapa. Yap, semenjak masuk SMA gue ngerasa anak tercupu karena gabisa bawa motor ke sekolah. Bukan, alesannya bukan karena gue pengin jadi anak gawl Bandung. Sekolah aja di antah berantah mau jadi anak gaul gimana? Kekeke peace bro ._.v Sebenernya gada motor itu gak masalah bagi gue, kalo aja sekolah gue hanya berjarak at least 4meter aja dari jalan raya yg ada angkotnya. Tapi ketika lo harus jalan 4 m ditambahin dua 0 di belakangnya, rela dibagibagi betis lo? Gue sih ogah. Makanya, motor jadi hal yang paling dibutuhkan demi kelangsungan hidup betis gue. Sedikit manja dan menyemenye emang, jalan segitu doang males. Yah gue mah ngelesnya buat hemat waktu. Keluhan gue gak sampe disitu *ya mungkin gue benerbener akan dicap manja setelah ini, idk* di rumah, ada motor. Sayangnya, nyokap ngga merelakan anak satusatunya ini menyetir motor sendir

'Main-main' OSIS

Happy September peeps! Yah walaupun banyak yg ngetweet, ‘wakep me up when September end’ dan walopun itu impossible bgt, dengan kenyataan bahwa kita gabisa tidur penuh selama 30 hari kan?! Okay! What I’m gonna write? Lemme see.. Ha! Yap, beberapa hari lalu yah Rabu deh hari Rabu gue ngelakuin semacam hal yg dibilang-penting-engga-dibilang-gapenting-juga-tradisi-pokonya-senyum-sendiri-aja-gitu-mikir-arti-kegiatan-itu-buat-apa. Oke ini kepanjangan. Intinya, dengan semangat bahwa selama gue sekolah harus masuk OSIS, karena di SMP gue udah keburu males, yaah last chance-nya di SMA ini, jadilah gue masuk serangkaian aktivitas yg nyapein hati dan bikin bingung sendiri. Ketika SMA lain lagi gencar-gencarnya bikin LKS Kader OSIS buat anak kelas X, sekolah gue dengan setia menunggu Ketos yg lagi LKS di somewhere sana. Jadilah, mungkin LKS Kader OSIS di sekolah gue ditunda, yah gue sih berharap engga ada. Tapi, Rabu kemaren, kita para kader OSIS disuruh kumpul untuk memfix-kan

Quality Time, Me and Myself

  Happy Independence Day Indonesia!! 67 taun ajanih merdeka, okay nocomment tentang blabla perjalanan merdekanya Indonesia selama ini. Tapi, dihari merdeka ini, tepatnya sore ini, gue bener-bener nikmatin quality time gue sendiri. Yah me and myself only. Sesiangan ini, gue ada di lantei atas mulu, ke bawah paling sekalisekali. Kerjaan gue? Well beberapa jam belakangan ini gue hanya baca novel baru yang dimost wanted-in bgt sama gue. Dan benerbener worth it bgt, secretly I’m happy, reality I get a lil envy, as always yehaha. Belakangan ini, gue emang jarang baca novel. Selain gada novel yg gamau dibeli dan entah kenapa gue males buat hunting sekedar ke Gramedia, BBC, atau ke mana pun jadilah gue jauh dari yg namanya novel. Terakhir gue baca, bulan Juni lalu sih. Okay ger, bulan Juni? Dan lo bilang itu lama? Ya emang lama sih ko berasa lama ya? Lupakan. Intinya, gue hilang minat baca novel, karena novelnovel yg gue baca belakangan ini novel dengan bahasa gakuku. Isinya j

Wall Climbing

Hmm well gue sempet berfikir, kenapa gue gak bikin jurnal dalam macem buku diary atau buku harian. Jadi, gak bakal ada yg baca selain gue. Dulu gue sempet punya, dan serasa suka males nulis perhari, sama kaya blog gue ini yg updatenya lama bgt. Ah yaa itu roikiran random gue saat bengong ajasih, yg jelas alesan dibalik gue bikin jurnal diwebblog gini, sangat amat egois. Yeah bad bad bad Awkay! Itu tadi gue monolog doang ko, gue tulis, biar kaga mind blowing mehehehe *apasih. Ya okay back to the topic, hari ini gue nyobain wall climbing!! Woohooo gaya bgt, padahal tahap satu aja udah kalap hahaha Gimana gue bisa berakhir di wall climbing okay berakhir artinya bisa main, bukan berakhir gue mati di sana. Dengan niatan pengin banyakin kegiatan di sekolah dengan alesan gue mau buang jauhjauh envy sama tementemen di sekolah lain *sumpah ini alesan cengeng* jadilah gue ikut eskul sebanyakbanyaknya. Salah satunya, eskul pecinta alam, yaa bisa dibilang gitu. Belakangan, nyokap ga setu

Buah Batu Junction I'm in Lucky!

Everyday I’m different *nyanyi* *pake nada ‘Everyday I’m suffelin’* *ganyambung* *bomat* Hiii hay holaaa Bandung! Hari ini gak dingin, tapi banyak nyamuk. Kayanya, lebih baik dingin daripada banyak nyamuk huhuhu Oya, kenapa tiap hari gue beda? Soalnya, moody. Moodnya gantiganti, jangankan tiap hari beberapa jam aja mood gue suka gantiganti. Labil emang, namanya juga abg *gaya* Hari ini, gue lebih banyak teriakteriak gajelas. Eh jelas sih, kalo teriak pasti bilangnya ‘aaaaaaaaaa’. Paginya emang mood gue lagi bagus, bangun pagi, browsing, main sama bocah tetangga, dan gangguin orang puasa padahal gue sendiri pun lagi puasa hehehe. Oke! Setelah siangnya badmood karena nyokap harkos, sorenya gue pergi ke sekolah buat kumpul sebelum menuju tempat lokasi buka bareng sama anak-anak OSIS sekolah gue. Jadi ceritanya, gue ini kader OSIS. Jarak rumah-sekolah itu deket, tapi karena angkotnya ngetem lama jadi berasa jauh, alias dikejar waktu! Gue sampe depan gang sekolah aja udah

When Love in Different Place

Oh Good Evening Bandung! 18 degress, and I’m still alive hahaha Karena besok libur dan tugas lumayan banyak, gue putusin buat begadang. Biar ada satu tugas yg beres, sekalian gue juga bisa ngelakuin hal-hal ajaib bin random. Apalagi, ini bulan Ramadhan dan malemmalem, pasti ada sesuatu yg walopun hal yg sepele atau kecil, magical buat gue. At least… Hmm well, I’m doing my homework and when I’m get boring, I look at to my phone and reading my timeline. Dan, seketika gue galau. Kenapa? Gue liat beberapa tweet RT-an orang dan tau bahwa si cowo ini udah putus dari pacarnya. Glek. Gue pikir, ko makin banyak aja tementemen gue yg putus? Padahal, inget waktu jaman pacarannya, kompaknya itu udah kompak bgt. Ke manamana berdua, ngobrol, main, atau yaa cumen becanda. Gak berdua bgt sih, yaa seengganya intensitas ketemunya itu sering. Gak kaya gue, yg ketemu aja kaya gak kenal huahahaha. Tau reality itu, gue galau. Galau karena, kalimat ‘ Fall in love when you’re ready not when yo

Tertahan Terbang

Tertahan Terbang Seperti telah terlepas, tapi tidak Mulai terbang, jauh ke angkasa Tertembak, terjatuh kembali Kedua sayap yang kokoh Siap menerjang langit, awan, angin Tak berfungsi, tak berguna Hanya sepasang saya indah, terpajang Seperti tak berfungsi, tak mempunyai arti Tak melihat, tak terlihat Sebenarnya, sangat berarti Di tempat yang terlihat benar Tetapi, salah besar! Aku burung, tak bisa terbang Aku burung, diam terjebak di sangkar Merasa tak berarti walaupun sangat Ingin terbang, tapi tertahan.

I Was Impressing

Hay holaaa blog world. Geela udah akhir Juni aja nih, Ramadhan pula. Marhaban ya Ramadhan peeps! J Karena gue lebih sering ngebacot ditwitter dan karena si ide dateng diwaktu-waktu yg radarada random, makan gue baru bisa ngepost sekarang. Sebenernya, banyak yg bisa diceritain, tapi yaa gak terlalu menarik buat diceritain juga sih. Oya, awal Juni ini setelah melalui drama yg bikin cape bgt gue akhirnya masuk SMA yg yaah ingin gak diinginin sih. Gue juga akhirnya mingle, ngerusak semua janji, komitmen, atau apapun lah tentang single things yg pernah gue posting. At all, gue masih tetep gue, yg ternyata berpotensi buat selalu ngerusak suatu relationship. I guess I have some poison that could ruining a relationship eventhough I don’t mean to. Masuk SMA? Biasa ajasih, ada mos atau yg sekarang disebut MPLS. Rame? Gak terlalu, malah kata gue sih agak berantakan. Kelas baru? Not good at all, gue belum bisa ngilangin envy gue dari siswa lain, temen smp gue, dan orangorang lain. Yah

Finally, I find the end

Senin, 2 Juli 2012 Tepatnya sebulan lalu, gue nerima hasil jerih (kurang) payah gue selama beberapa bulan ngikut drill dan tenggelam dalam drama UN yg hanya menghasilkan angka 35,80. Iya betul hanya, gue gak sombong HANYA. Well, buat orang Bandung you know what makes grade 35,80 not a good one. Dan tepat sebulan setelah pembagian NEM, semua drama yg gue alami selama hampir setaun ini berakhir. Yaa setidaknya akhir untuk awal yg baru. Gue gatau harus cerita dari mana, yg pasti nem 35,80 ini sangat merugikan gue. Bikin gue stress, deperate, putus asa, dan bingung. Di Bandung ini, apalagi untuk taun 2012 nem 35,80 benerbener engga ada artinya. Cumen bisa masuk SMA pinggiran yg ada dipelosok gang perumahan pada penduduk. Bukan SMA favorite yg letaknya di kota. Sebenernya, kalo gue tabah nerima apapun yg dihasilkan nem 35,80 ini semuanya baikbaik aja ko. Gue bebas nikmatin liburan 2 bulan gue, tenangtenang aja ketika gue kelempar dari pilihan SMA pertama gue kepilihan

Akhirnya

Lepas dari marahmarah gue garagara anak-jahat-tapi-ngangenin, gue balik ke real me anyway. Yeah, untungnya gue masih bisa random. Jadiiii, setelah gue memutuskan masuk ke SMA antah berantah haha tega sih emang. Setiap gue nonton dan baca apapun, pikiran gue jadi selalu nanya ‘Ini orang dulunya SMA mana yah?’ bener deh lamalama drama pendaftaran SMA ini bikin gue gilak! Kata orang SMA itu masa yg paling indah, penentuan masa depan kita mau masuk PTN mana. Yah lagilagi ini soal masa depan yg keganjel testes boring bernama Ujian Nasional dan SNMPTN. Garagara gamau SNMPTN, orangorang ngejar undangan dan biasanya yg paling gampang dapet udangan itu kalo SMAnya favorit. Nah kan ngamuk lagi dah gue, ngutukin diri sendiri. Sebenernya, katanya kita bisa perjuangin itu lagi di SMA. Tapi dasar orangorang, kemampuan nomer sekian, berasal dari mana itu yg penting. Makin susah lah gue. Hidup di ibu kota apalagi udah berstatus metropolitan itu emang susah yah, kudu siap mental kudu ngi